3 Saham yang Akan Tetap Berkembang di Masa Resesi Ekonomi
Resesi ekonomi global adalah salah satu topik yang paling hangat diperbincangkan oleh pengamat ekonomi akhir-akhir ini. Bahkan di dalam pidato kenegaraannya, Presiden RI, Ir. Joko Widodo, kerap kali mengingatkan akan ancaman resesi ekonomi global di tahun 2023 yang mungkin juga berdampak pada Indonesia. Namun, di tengah resesi ekonomi sekalipun, penjualan perusahaan-perusahaan yang termasuk di dalam sektor defensif tetap mampu berkembang.
Sektor defensif adalah kumpulan perusahaan dimana permintaan terhadap jasa dan barang yang dijualnya tidak akan atau sedikit terpengaruh oleh kondisi ekonomi yang memburuk. Itulah sebabnya di saat krisis ekonomi harga saham-saham di sektor defensif cenderung lebih stabil dibandingkan sektor lainnya. Berikut ini adalah 3 contoh perusahaan yang termasuk di dalam sektor defensif.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
Indofood CBP adalah anak perusahaan dari Indofood Sukses Makmur yang memproduksi berbagai macam kebutuhan pokok, termasuk mie instan, susu, makanan bayi, bumbu makanan, dll. Jika kita lihat dengan seksama, produk-produk ini dibutuhkan oleh konsumen tidak hanya ketika ekonomi sedang baik, namun di saat ekonomi sedang buruk pun, konsumen memerlukan produk-produk tersebut. Bahkan mungkin konsumsi mie instan di saat krisis ekonomi bisa meningkat, mengingat mie instan adalah makanan alternatif yang relatif murah dan terjangkau oleh masyarakat umum.
Berikut adalah data revenue/penjualan yang dimiliki Indofood CBP dari tahun 2019-2021. Kita bisa melihat penjualan di tengah krisis ekonomi tahun 2020/2021, yang disebabkan oleh pandemi virus korona, justru malah meningkat. Ini merupakan sebuah bukti bahwa Indofood CBP termasuk dalam sektor defensif.
PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Rokok adalah sebuah produk unik yang meskipun telah terbukti berdampak negatif bagi kesehatan konsumennya dalam jangka panjang, namun sulit untuk ditinggalkan oleh konsumen. Sifat adiktif dari rokok inilah yang membuat konsumsi rokok di tengah krisis ekonomi akan tetap stabil. Ada beberapa emiten saham di pasar Indonesia, salah satunya adalah PT Gudang Garam Tbk yang memproduksi rokok merk Gudang Garam. Berikut adalah data penjualan Gudang Garam periode 2019-2021. Kita juga dapat melihat penjualan/revenue di tahun 2020/2021 cenderung meningkat.
PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO)
Jasa yang disediakan oleh rumah sakit adalah salah satu jasa yang dibutuhkan dalam keadaan mendesak. Bayangkan ketika ada korban kecelakaan, mungkinkah si korban menunda untuk ditangani oleh rumah sakit hanya karena krisis ekonomi. Hal inilah yang membuat rumah sakit termasuk di dalam sektor defensif. Ada beberapa saham rumah sakit di bursa saham Indonesia, salah satunya adalah PT Siloam International Hospitals Tbk, perusahaan di balik jaringan rumah sakit dan klinik Siloam yang tersebar di Indonesia. Berikut adalah data pemasukan Siloam International Hospitals periode 2019-2021. Kita juga dapat melihat penjualan/revenue di tahun 2020/2021 cenderung stabil dan meningkat.
source: morningstar.com
Ketiga saham di atas hanya beberapa contoh dari saham yang bergerak di sektor defensif yang mampu berkembang di tengah resesi/krisis ekonomi. Jika sahabat investor punya ide lain, silakan post di comment di bawah ini!
Comments
Post a Comment